Rabu, 18 Maret 2015
Nasehat Untuk Ahli Medis || RSI Syam Call, 0853 7521 5640
DR. ‘Ali bin Sulaiman Ar-Rumaikhon
(Penyusun Buku Fiqh Pengobatan Islami; Al Qawwam Solo 2008)
(Penyusun Buku Fiqh Pengobatan Islami; Al Qawwam Solo 2008)
Dengan menyebut nama Alloh. Segala puji bagi Alloh.
Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Rosulullo SAW. Wa
ba’d:
Saudaraku,
rekanku, para dokter muslim yang senantiasa mengharapkan apa yang ada disisi
Alloh, dan selalu takut akan siksa-Nya. Kusuarakan panggilan dan harapan ini
kepada kalian semua.
Saudaraku !!! Sesungguhnya profesi kalian termasuk
yang paling agung dan paling mulia, kalau betul- betul kalian ikat dengan
ketaqwaan kepada Alloh SWT dan kalian simpulkan
dengan ibadah kepada-Nya.
Karena orang sakit itu datang menemuimu, menaruh
kepercayaan pada ucapan dan resep obat yang engkau berikan. Kalian sangat
dipercaya. Oleh sebab itu, kalian wajib bersikap jujur terhadapnya. Jangan
sia-siakan waktu dan upaya kalian, demikian juga waktu dan harta benda pasien,
jangan sampai terbuang sia-sia.
Saudaraku
sesama ahli medis. Aku hanya ingin sekedar memperingatkan saja. Kalian harus
memberikan resep yang tepat dan paling berkhasiat, namun tidak banyak menanggung
beban. Berikan kepadanya resep yang ia perlukan saja. Sebisa mungkin agar
meminimalisir penggunaan beragam obat-obatan, karena obatan pasti mempunyai
efek samping bagi tubuh manusia. Karena itulah Ibnu Qayyim mengungkapkan, “
Tidak sepantasnya bagi seorang dokter dengan mudahnya menberikan berbagai obat
kepada para pasiennya. Karena bila obat- obatan tidak menemukan penyakit yang
dapat di analisanya dalam tubuh, atau mendapatkan ada penyakit, namun tidak
cocok, ataupun mendapatkan penyakit yang cocok dengannya, namun demikian ada
penambahan dosis dan aturan pemakiannya, maka justru akan menggeroti dan
menggangu kesehatan.” Jika engkau
renungkan ucapan ini dengan seksama wahai saudaraku ahli medis, pasti engkau
dapatkan semua ini benar adanya.
Ibnu
Qayyum juga bertutur,”Para ahli medis sepakat, bahwa bila memungkinkan berobat dengan menggunakan menu makanan dan
diet menjauhi pantangan, maka pengobatan tidak dialihkan menggunakan obat-
obatan. Kalau dimungkinkan menggunakan obat yang sederhana, maka tidak beralih
pada obat yang berat.”
Karena
itu wahai saudaraku, engkau mengemban tanggung jawab di hadapan Alloh SWT dalam
hal resep dan advis (nasihat) yang engkau berikan kepada pasienmu. Bertaqwalah kepada Alloh
dalam hal tersebut.
Janganlah
terapi terhadap pasienmu hanya berkutat sebatas fisik semata, namun engkau
harus juga memasukan kesejukan pada hati mereka melalui ucapan yang dapat
menyegarkan kondisi rohani mereka,
membugarkan gerak badan mereka, dan menepis keresahan dan kegundahan hati
mereka. Dalam hal ini, cermin teladanmu adalah Rosululloh SAW, sang dokter
seluruh umat manusia. Karena itu , engkau harus menjembatani pasienmu untuk
membangun komunikasi dengan Alloh SWT. Beritakan juga kepada mereka bahwa apa
yang menimpa mereka semata- mata datang dari Alloh. Dan mereka akan mendapatkan
pahala atas apa yang menimpa mereka. Karena bila hati bertaut dengan Alloh
Rab semesta alam, Sang Pencipta sakit
dan obatnya, Sang Pengatur jagad raya ini, maka hati ini akan menemukan obat
lain, berbeda dengan obat dari penyakit yang di derita hati yang jauh dari
Alloh dan menyimpang dari-Nya. Sebagaimana diketahui , bahwa kondisi rohani
dalam keadaan kuat dan begitu pula kondisi jiwa, keduanya akan bahu membahu
menolak dan penyakit dan mengalahkannya.
Sebagai
penutup, aku mengharap dari Alloh agar senantiasa membimbingmu dan meluruskan
langkahmu. Amiin.
Rumah Sehat Islam (RSI) SYAM
Pekanbaru
Jl. Teratai No 220, Sukajadi, Pekanbaru,
Riau-Indonesia
Call: 0853 7521 5640
(Ust. Ikhwan Abdullah)
0 komentar:
Posting Komentar